Joko Sableng - Pendekar Pedang Tumpul 131
Karya : Zhaenal Fanani
|
CUPLIKAN: Seakan baru tersadar, Joko buru-buru geser tubuhnya ke dekat pedang. Tangan kirinya bergerak dan langsung menempel pada gagang pedang, sementara napasnya ditahan. Joko tersedak.
Begitu tangan kirinya menyentuh gagang pedang, terasa ada hawa dingin yang masuk melalui telapak tangannya. Anehnya bersamaan dengan itu rasa sakit di sekujur tubuhnya akibat benturan dengan batu persegi itu seketika lenyap. Pandangannya makin tajam. Sementara tenaga dalamnya seakan berlipat ganda! Keterkejutan Joko tidak hanya sampai di situ. Begitu telapak tangan kirinya menyentuh pedang, pedang itu bergerak-gerak! Masih dengan menahan napas, Joko segera mencabut pedang dari tempatnya. Kali ini dengan mudah pedang itu dapat ditarik dari tempatnya. Dengan tubuh bergetar dan dada berdebar, Joko tarik tangan kirinya yang telah menggenggam gagang pedang. Begitu pedang lepas dari tempatnya, seberkas sinar kuning berkilau memancar ke udara, hingga saat itu juga suasana di tempat itu berubah menjadi merah kekuningan. Pedang di tangannya dldekatkan. Perlahan-lahan pedang itu ditarik dari sarungnya. Sepasang matanya memperhatikan dengan seksama. Ternyata pedang itu berwarna kuning keemasan. Panjangnya cuma setengah depa. Lebarnya kira-kira dua pertiga jengkal. Ujung dan pangkal pedang sama besarnya. Sedangkan gagang pedang berwarna hijau terbuat dari batu giok. Pada tubuh pedang itu tergurat dengan jelas angka 131...! |