Pendekar Gila Dari Shantung karya Kho Ping Hoo - KURANG lebih sepuluh li jauhnya di sebelah barat daya dari So-cou, terdapat sebuah telaga Tai-hu yang amat indah pemandangannya. Airnya bening dan tak pernah surut, demikian beningnya sehingga segala warna yang berada di pinggir dan di atasnya tercermin ke dalamnya menimbulkan tata warna yang indah mengagumkan.
Langit biru terhias awan-awan putih, daun-daun pohon berwarna hijau dihias bunga-bunga merah kuning dan kebiruan membayang dalam air, agaknya lebih hidup dari pada warna aslinya.
Apabila tidak ada angin bertiup, air telaga Tai-hu demikian tenang, licin mengkilap bagaikan lukisan besar tertutup kaca. Sewaktu terdapat angin bertiup, air menjadi hidup bergoyang-goyang mendatangkan keriput dan membuat seluruh pemandangan yang terbayang di dalamnya berubah aneh dan lucu.
Sukar untuk melukiskan keindahan telaga ini. Di sebelah kiri terdapat tetumbuhan kecil terdiri dari bermacam-macam bunga liar yang seakan-akan sengaja mendekati telaga agar bunga-bunga itu dapat bercermin setiap waktu, mengagumi kecantikan sendiri di dalam bayangan air.
Di sebelah kanan penuh dengan pohon-pohon besar yang berbatang bengkak-bengkok seperti tubuh orang-orang sedang menari, dengan cabang dan rantingnya penuh daun itu bergerak-gerak tertiup angin, mendatangkan suara berkerisik seakan-akan banyak daun itu saling bercakap-cakap memuji keindahan telaga dan cabang-cabang merupakan tangan dan jari-jari para penari ulung yang sedang menari menurutkan irama yang didatangkan dari desau angin lalu.
Di sebelah kanan, yakni di seberang sana, terdapat beberapa buah bangunan kecil berbentuk menara-menara mungil yang dicat merah, hijau, biru dan kuning, nampak indah merupakan perpaduan yang harmonis antara keahlian tangan dan otak manusia dan keaslian alam di sekelilingnya.
Di sebelah sini, terdapat tanah pasir yang bersih dan banyak sekali perahu-perahu tambangan diikat pada patok-patok yang ditancapkan di atas pasir. Inilah perahu-perahu sewaan yang dapat disewa setiap saat oleh para pelancong yang ingin menghibur hatinya di telaga itu.
Di dekat menara-menara yang kecil mungil itu banyak terdapat orang berdagang, di antaranya dapat dibeli arak, makanan dan juga di situ banyak orang menjual alat tulis seperti pit, tinta, kertas atau kain putih yang biasa ditulisi, bahkan ada pula yang kosong dan belum dilukis.
Semua ini disediakan bagi para pelancong yang sebagian besar tergerak hatinya melihat keindahan alam ini dan yang menimbulkan hasrat untuk menulis sajak atau melukis keindahan itu di atas kertas, kain ataupun di atas kipas...

| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 01 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 02 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 03 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 04 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 05 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 06 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 07 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 08 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 09 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 10 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 11 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 12 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 13 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 14 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 15 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 16 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 17 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 18 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 19 |
| Pendekar Gila Dari Shantung Jilid 20 |
| KISAH LAINNYA |