Wisata Sejarah Situs Megalitik Batu Berak Di Lampung - Sonny Ogawa

Halaman

    Social Items


Wisata Sejarah Situs Megalitikum Batu Berak Di Lampung - Lampung Barat yang merupakan salah satu wilayah bagian Provinsi Lampung yang terkenal memiliki kekayaan akan wisata alamnya yang indah. Tak hanya Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Danau Ranau dan Pantai Tanjung Setia.

Ternyata di Bumi Lada ini menyimpan banyak harta karun yang masih tersembunyi. Yakni berupa situs peninggalan zaman prasejarah yang banyak tersebar di kabupaten Lampung Barat. Salah satunya adalah Situs Megalitikum Batu Berak. Situs ini terletak di Pekon Purawijaya, kecamatan Kebon Tebu, Lampung Barat yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Bukit Kemuning Lampung Utara.
Situs Megalitik Batu Berak Lampung
Situs yang menempati lahan seluas 3,5 hektar ini adalah salah satu dari tujuh situs megalitik yang berada di Kecamatan Kebon Tebu. Beberapa situs megalitik lainnya antara lain:
  • Batu Jagur
  • Batu Tameng bertempatkan di Pekon Purajaya
  • Batu Jaya bertempatkan di Muara Jaya 2
  • Telaga Mukmin bertempatkan di Pekon Puramekar
  • Cakung Dua atau Batu Bergores bertempatkan di Bungin
  • Air Ringkih bertempatkan di Gunung Terang
Dikutip dari pariwisatalampung.com, situs megalitik batu berak ini pertama kali ditemukan pada tahun 1951 oleh Badan Rekonstruksi Nasional. Penelitian pertama dimulai pada tahun 1980 oleh Prof Dr Aris Soekandar, Arkeolog dari Jakarta. Komplek situs megalitik Batu Berak ini berada dibawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung yang bekerjasama dengan Badan Suaka Purbakala Banten.

Di dalam komplek situs terdapat sekitar 40 buah batu menhir, 38 batu dolmen, dua batu datar, dan beberapa batu kelompok. Situs ini telah melalui pemugaran selama empat tahap, yang dimulai pada tahun 1984 hingga 1989. Karena menyimpan nilai sejarah, komplek situs megalitik batu berak mulai dibuka untuk umum pada tahun 1989 baik untuk wisata maupun untuk keperluan penelitian.

Ayo, share artikel ini kepada orang lain agar situs megalitik batu berak diketahui oleh masyarakat umum.

Wisata Sejarah Situs Megalitik Batu Berak Di Lampung


Wisata Sejarah Situs Megalitikum Batu Berak Di Lampung - Lampung Barat yang merupakan salah satu wilayah bagian Provinsi Lampung yang terkenal memiliki kekayaan akan wisata alamnya yang indah. Tak hanya Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Danau Ranau dan Pantai Tanjung Setia.

Ternyata di Bumi Lada ini menyimpan banyak harta karun yang masih tersembunyi. Yakni berupa situs peninggalan zaman prasejarah yang banyak tersebar di kabupaten Lampung Barat. Salah satunya adalah Situs Megalitikum Batu Berak. Situs ini terletak di Pekon Purawijaya, kecamatan Kebon Tebu, Lampung Barat yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Bukit Kemuning Lampung Utara.
Situs Megalitik Batu Berak Lampung
Situs yang menempati lahan seluas 3,5 hektar ini adalah salah satu dari tujuh situs megalitik yang berada di Kecamatan Kebon Tebu. Beberapa situs megalitik lainnya antara lain:
  • Batu Jagur
  • Batu Tameng bertempatkan di Pekon Purajaya
  • Batu Jaya bertempatkan di Muara Jaya 2
  • Telaga Mukmin bertempatkan di Pekon Puramekar
  • Cakung Dua atau Batu Bergores bertempatkan di Bungin
  • Air Ringkih bertempatkan di Gunung Terang
Dikutip dari pariwisatalampung.com, situs megalitik batu berak ini pertama kali ditemukan pada tahun 1951 oleh Badan Rekonstruksi Nasional. Penelitian pertama dimulai pada tahun 1980 oleh Prof Dr Aris Soekandar, Arkeolog dari Jakarta. Komplek situs megalitik Batu Berak ini berada dibawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung yang bekerjasama dengan Badan Suaka Purbakala Banten.

Di dalam komplek situs terdapat sekitar 40 buah batu menhir, 38 batu dolmen, dua batu datar, dan beberapa batu kelompok. Situs ini telah melalui pemugaran selama empat tahap, yang dimulai pada tahun 1984 hingga 1989. Karena menyimpan nilai sejarah, komplek situs megalitik batu berak mulai dibuka untuk umum pada tahun 1989 baik untuk wisata maupun untuk keperluan penelitian.

Ayo, share artikel ini kepada orang lain agar situs megalitik batu berak diketahui oleh masyarakat umum.