Indahnya Menara Siger, Simbol Kebanggaan Lampung - Sonny Ogawa

Halaman

    Social Items

Indahnya Menara Siger, Simbol Kebanggaan Lampung - Saat menyeberang ke Lampung, mendekati pelabuhan Bakauheni akan tampak bangunan berwarna kuning dan merah yang terlihat berdiri megah diatas puncak bukit yang di bawahnya terlihat tulisan besar "Lampung".

Indahnya Menara Siger, Kebanggaan Lampung

Ya, itulah Menara Siger, titik nol Sumatera di bagian selatan.

Menara Siger berada di atas bukit dengan ketinggian 110 meter di atas permukaan laut. Bangunan ini menyuguhkan pemandangan Pelabuhan Bakauheni pada bagian muka. Sedangkan bagian belakang Menara Siger menghadap ke arah Samudera Hindia. Keseluruhan bangunan menara ini memiliki luas 50 x 11 meter dengan tinggi mencapai 32 meter dan memiliki 6 lantai.


Di menara ini terdapat ruang-ruang yang menampilkan budaya Lampung serta sarana-prasarana pariwisata dari seluruh kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Lampung. Menara Siger yang dibangun di sebelah barat Pelabuhan Bakauheni ini dilengkapi sarana informasi peta wisata di Lampung.

Secara fisik menara siger dibangun sesuai ciri khas Lampung yang berupa bangunan berbentuk mahkota terdiri dari sembilan rangkaian yang melambangkan sembilan bahasa di Lampung. Menara Siger berwarna kuning dan merah, mewakili warna emas dari topi adat pengantin wanita Lampung.


Bangunan ini juga berhiaskan ukiran corak kain tapis khas Lampung. Payung tiga warna (putih-kuning-merah) menandai puncak menara. Payung ini sebagai simbol tatanan sosial masyarakat Lampung diantaranya "nemui nyimah" yang berarti berhati terbuka menerima tamu, nengah nyapur yang berarti suka berkenalan dan pandai bergaul. Dalam bangunan utama Menara Siger terdapat Prasasti Kayu Are sebagai simbol pohon kehidupan.

Menurut sejarahnya, menara siger merupakan hasil dari gagasan mantan Gubernur Lampung, Sjachroedin Z.P, untuk program kerja tahun 2005-2009. Anshori Djausal, M.T., seorang dosen Fakultas Teknik Universitas Lampung sekaligus arsitek asli Lampung yang menjadi perancang menara tersebut. Menara Siger diresmikan oleh Gubernur kala itu pada tahun 2008.



Filosofi pembangunan menara siger sendiri berfungsi sebagai Landmark Provinsi Lampung, seperti halnya Jakarta dengan Tugu Monas nya, dan Lampung dengan Menara Siger sebagai ikon kebanggaan kami rakyat Lampung.
Nah, Jika Anda menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni, tidak ada salahnya untuk singgah sejenak di menara siger dan menikmati pemandangan indah pantai di ujung Sumatera.

Selamat berwisata!

Indahnya Menara Siger, Simbol Kebanggaan Lampung

Indahnya Menara Siger, Simbol Kebanggaan Lampung - Saat menyeberang ke Lampung, mendekati pelabuhan Bakauheni akan tampak bangunan berwarna kuning dan merah yang terlihat berdiri megah diatas puncak bukit yang di bawahnya terlihat tulisan besar "Lampung".

Indahnya Menara Siger, Kebanggaan Lampung

Ya, itulah Menara Siger, titik nol Sumatera di bagian selatan.

Menara Siger berada di atas bukit dengan ketinggian 110 meter di atas permukaan laut. Bangunan ini menyuguhkan pemandangan Pelabuhan Bakauheni pada bagian muka. Sedangkan bagian belakang Menara Siger menghadap ke arah Samudera Hindia. Keseluruhan bangunan menara ini memiliki luas 50 x 11 meter dengan tinggi mencapai 32 meter dan memiliki 6 lantai.


Di menara ini terdapat ruang-ruang yang menampilkan budaya Lampung serta sarana-prasarana pariwisata dari seluruh kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Lampung. Menara Siger yang dibangun di sebelah barat Pelabuhan Bakauheni ini dilengkapi sarana informasi peta wisata di Lampung.

Secara fisik menara siger dibangun sesuai ciri khas Lampung yang berupa bangunan berbentuk mahkota terdiri dari sembilan rangkaian yang melambangkan sembilan bahasa di Lampung. Menara Siger berwarna kuning dan merah, mewakili warna emas dari topi adat pengantin wanita Lampung.


Bangunan ini juga berhiaskan ukiran corak kain tapis khas Lampung. Payung tiga warna (putih-kuning-merah) menandai puncak menara. Payung ini sebagai simbol tatanan sosial masyarakat Lampung diantaranya "nemui nyimah" yang berarti berhati terbuka menerima tamu, nengah nyapur yang berarti suka berkenalan dan pandai bergaul. Dalam bangunan utama Menara Siger terdapat Prasasti Kayu Are sebagai simbol pohon kehidupan.

Menurut sejarahnya, menara siger merupakan hasil dari gagasan mantan Gubernur Lampung, Sjachroedin Z.P, untuk program kerja tahun 2005-2009. Anshori Djausal, M.T., seorang dosen Fakultas Teknik Universitas Lampung sekaligus arsitek asli Lampung yang menjadi perancang menara tersebut. Menara Siger diresmikan oleh Gubernur kala itu pada tahun 2008.



Filosofi pembangunan menara siger sendiri berfungsi sebagai Landmark Provinsi Lampung, seperti halnya Jakarta dengan Tugu Monas nya, dan Lampung dengan Menara Siger sebagai ikon kebanggaan kami rakyat Lampung.
Nah, Jika Anda menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni, tidak ada salahnya untuk singgah sejenak di menara siger dan menikmati pemandangan indah pantai di ujung Sumatera.

Selamat berwisata!