4 Kuliner Khas Lampung yang Bikin Kangen

4 Kuliner Khas Lampung yang Bikin Kangen
4 Kuliner Khas Lampung yang Bikin Kangen – Menjadi salah satu yang terlahir di tanah Sumatra yang berdarah Lampung-Sumatra Selatan adalah anugerah yang sangat luar biasa. Banyak hal yang bisa saya kagumi karena terlahir di Lampung. Daerah dengan kemajemukan masyarakat di dalamnya.

4 kuliner khas lampung yang bikin kangen

Suatu daerah yang paling dikenal terlebih dahulu adalah kulinernya. Orang akan selalu bertanya, makanan khas dari sana apa ya? Begitupun dengan Lampung, tidak akan pernah terlupakan bahwa di sana adalah surga bagi penikmat kuliner.

Saya pun tidak bisa memungkiri hal tersebut. Bahkan saya yang kini jauh ditanah rantau, selalu kangen akan kulinernya. Dan ini kuliner khas Lampung yang bikin saya kangen:

1. Tempoyak

Bagi pencinta durian, menikmati tempoyak memberi pengalaman baru yang sulit dilupakan. Buah durian dengan rasa manis akan berubah menjadi asam ketika diolah dalam wujud tempoyak. Tempoyak adalah makanan yang berasal dari buah durian yang di fermentasi yang memiliki aroma khas dan biasanya dikonsumsi sebagai lauk saat menyantap nasi. Selain itu, tempoyak dijadikan bumbu masakan.

Cara membuat tempoyak pun relatif mudah. Cukup ambil daging buah durian yang berkualitas baik, lalu dicampur dengan garam secukupnya dan ditambah cabe kemudian simpan dalam wadah tertutup yang kedap udara seperti toples. Setelah satu minggu proses fermentasi, tempoyak sudah bisa dikonsumsi. Semakin lama tempoyak di simpan makin kuat rasanya, dan bisa awet selama berbulan-bulan.

Tempoyak hasil dari fermentasi durian ini semakin lezat ketika diolah menjadi beragam masakan, mulai dari seruit tempoyak, brengkes baung tempoyak, sambal tempoyak hingga pindang Baung tempoyak.

2. Pindang

Pindang bagi masyarakat Lampung dapat ditafsirkan sebagai sejenis sup atau masakan berkuah yang berbahan dasar ikan, dengan cita rasa kuah yang kaya akan rempah. Ikan yang menjadi bahan dasar pindang umumnya ikan air tawar. Di antara jenis ikan yang banyak diolah menjadi pindang antara lain ikan mas, patin dan Baung dan ikan khas Lampung lainnya.

Selain bahan dasarnya ikan air tawar, cita rasa kuah yang segar juga menjadi ciri pindang khas Lampung. Racikan bumbu yang terdiri dari cabai merah, serai, lengkuas, daun salam, daun jeruk, bawang merah, bawang putih, dan kunyit menghadirkan cita rasa gurih pedas dengan aroma rempah yang kuat serta tambahan irisan tomat menghadirkan rasa asam yang segar.

Kekhasan lain dari pindang Lampung ini adalah hidangan pelengkapnya yang disajikan bersama dengan sambal terasi dan tempoyak. Perpaduan antara pindang, sambal terasi, dan tempoyak ini yang membuat pindang Lampung berbeda dengan pindang lainnya.

3. Seruit

Seruit merupakan masakan ikan yang digoreng atau dibakar lalu dicampur sambel terasi, mangga dan tempoyak. Untuk jenis ikan, umumnya ikan yang digunakan adalah ikan sungai seperti patin, gabus, lais dan baung. Agar seruit tambah nikmat jangan lupa lalapannya seperti daun kemangi, terong bakar, daun jambu monyet, petai, jengkol, kabau dll. Lalu disantap bersama nasi putih yang masih panas.

Aktivitas makan seruit ini disebut juga dengan istilah nyeruit. Nyeruit akan terasa lebih nikmat jika dilakukan secara bersama-sama. Bagi masyarakat Lampung, seruit bukan hanya sekedar makanan, namun juga merupakan bagian tradisi dan kebudayaan Lampung karena makanan ini melambangkan kebersamaan diantara anggota keluarga dan masyarakat Lampung.

4. Pepes Baung

Nyeruit menjadi semakin istimewa jika disandingkan dengan menu ikan baung. Ikan baung adalah sejenis catfish yang termasuk dalam marga Hemibagrus, suku Bagridae yang masih satu keluarga dengan ikan patin atau ikan lele yang sama-sama memiliki duri yang berbisa (patil).

Selain dibakar dan digoreng sebagai pendamping seruit. Ikan baung juga dapat di olah menjadi menu brengkes baung. Brengkes merupakan proses memasak yang mirip dengan pepes. Jika pepes dimasak dengan cara dikukus, brengkes dimasak dengan cara meletakkan olahan ikan baung yang sudah dibumbui dengan tempoyak dan bumbu pepes yang sudah dibungkus daun pisang ke atas wajan yang dikasih sedikit minyak.

Itulah kuliner khas Lampung yang bikin kangen yang tak akan pernah bisa terlupakan.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.