Ingin Berbuat Baik, Kok Takut? - Sonny Ogawa

Halaman

    Social Items

Motivasi dan Inspirasi - Jika apa yang kamu lakukan adalah sebuah kebaikan dan disertai niat baik dan ketulusan, janganlah takut, karena kebaikan dan ketulusan akan menyertaimu.
Ingin berbuat baik kok takut?

Memang kedengaran lucu dan aneh, mau berbuat baik saja takut, ragu-ragu atau curiga. Akhirnya kita justru mengabaikan panggilan hati dan lebih mengikuti pikiran. Kalau pun akhirnya berbuat baik pun, harus dengan perasaan takut-takut.

Ambil contoh, saat malam hari ada seorang bapak tua di pinggir jalan dalam keadaan hujan sedang memperbaiki motornya yang mogok, dan saya melintas. Pertama yang muncul adalah panggilan hati untuk membantu atau menolongnya. Tapi sesaat ada pikiran yang mengacaukan, "Jangan. . . Siapa tahu itu jebakan!" Terjadilah perang antara hati, nurani, dan pikiran. Pikiranlah yang kemudian jadi pemenang. Lewatlah kesempatan untuk berbuat baik!

Seringkali juga saya melihat, kadang-kadang orang-orang mau beramal pun terlihat ketakutan, hanya membuka sedikit lubang jendela mobil lalu melemparkan uangnya. Atau juga ada orang yang saat dimintai sumbangan, hati dan tangannya sudah mau memberi. Tapi pikirannya mencegah, "Jangan. . . jangan-jangan cuma penipu?"

Seorang teman juga pernah komentar, "Lihat tuh, pengemis itu, masih muda. Mungkin mereka itu malas! "

Di lain waktu, istri pernah sedikit menegur saya. Saat ada seorang pemuda tahu-tahu ada di depan rumah dan mengatakan kehabisan ongkos, spontan saya memberikan sedikit uang padanya. Sebab, saat itu yang ada di hati semata-mata keinginan untuk menolong!

Teman-teman, mengapa dalam berbuat baik, haruslah dengan ketakutan, dan kecurigaan? Pasti kita akan memberikan argumen-argumen yang meyakinkan bahwa kita benar dengan tindakan kita.

Namun kalau mau direnungkan kembali, apa yang harus kita takutkan kalau yang kita lakukan itu adalah sebuah kebaikan? Adalah hukum yang pasti: lakukan yang baik, dapatlah yang baik. Jadi kalau memang ada kemampuan dan kesempatan, lakukanlah kebaikan! Mau?

ARIF GUNAWAN

Ingin Berbuat Baik, Kok Takut?

Motivasi dan Inspirasi - Jika apa yang kamu lakukan adalah sebuah kebaikan dan disertai niat baik dan ketulusan, janganlah takut, karena kebaikan dan ketulusan akan menyertaimu.
Ingin berbuat baik kok takut?

Memang kedengaran lucu dan aneh, mau berbuat baik saja takut, ragu-ragu atau curiga. Akhirnya kita justru mengabaikan panggilan hati dan lebih mengikuti pikiran. Kalau pun akhirnya berbuat baik pun, harus dengan perasaan takut-takut.

Ambil contoh, saat malam hari ada seorang bapak tua di pinggir jalan dalam keadaan hujan sedang memperbaiki motornya yang mogok, dan saya melintas. Pertama yang muncul adalah panggilan hati untuk membantu atau menolongnya. Tapi sesaat ada pikiran yang mengacaukan, "Jangan. . . Siapa tahu itu jebakan!" Terjadilah perang antara hati, nurani, dan pikiran. Pikiranlah yang kemudian jadi pemenang. Lewatlah kesempatan untuk berbuat baik!

Seringkali juga saya melihat, kadang-kadang orang-orang mau beramal pun terlihat ketakutan, hanya membuka sedikit lubang jendela mobil lalu melemparkan uangnya. Atau juga ada orang yang saat dimintai sumbangan, hati dan tangannya sudah mau memberi. Tapi pikirannya mencegah, "Jangan. . . jangan-jangan cuma penipu?"

Seorang teman juga pernah komentar, "Lihat tuh, pengemis itu, masih muda. Mungkin mereka itu malas! "

Di lain waktu, istri pernah sedikit menegur saya. Saat ada seorang pemuda tahu-tahu ada di depan rumah dan mengatakan kehabisan ongkos, spontan saya memberikan sedikit uang padanya. Sebab, saat itu yang ada di hati semata-mata keinginan untuk menolong!

Teman-teman, mengapa dalam berbuat baik, haruslah dengan ketakutan, dan kecurigaan? Pasti kita akan memberikan argumen-argumen yang meyakinkan bahwa kita benar dengan tindakan kita.

Namun kalau mau direnungkan kembali, apa yang harus kita takutkan kalau yang kita lakukan itu adalah sebuah kebaikan? Adalah hukum yang pasti: lakukan yang baik, dapatlah yang baik. Jadi kalau memang ada kemampuan dan kesempatan, lakukanlah kebaikan! Mau?

ARIF GUNAWAN