Sekedar cari nama - Sonny Ogawa

Halaman

    Social Items

sekedar cari nama

Kecenderungan untuk mencari nama dan kehormatan serta keinginan agar dianggap sebagai seorang baik, orang pandai dan yang serba menonjol merupakan penyakit manusia, walaupun terkadang sifat itu di lakukan diluar kesadaran.

Kita sukar menghentikan perbuatan-perbuatan buruk yang sudah menjadi kebiasaan. Kebiasaan-kebiasaan buruk yang sesungguhnya menjadi cara untuk mencari atau mencapai kesenangan. Akan tetapi di samping itu, ada hasrat dalam batin kita untuk dianggap sebagai orang baik tanpa cacat. Itulah sebabnya mengapa para koruptor cenderung untuk menjadi penderma paling royal.

Bahkan orang yang dianggap paling jahat pun, di lubuk hatinya merindukan kehormatan dan nama baik. Maka terjadilah konflik dalam batin antara kenyataan dengan keinginan yang di dambakan. Jika saja pelaku kejahatan mengakui kejahatannya lahir batin, maka dunia dan kehidupan ini akan menjadi berbeda.

Kita cenderung untuk membela perbuatan kita, memolesnya agar nampak tidak kotor, bahkan kita selalu mengingkari semua perbuatan buruk kita, hanya karena ingin memenuhi hasrat hati, ingin dianggap baik dan terhormat. Maka timbullah kepura-puraan, kemunafikan. Perbuatan yang oleh umum dianggap baik bagaimanapun juga, jika hal itu dilakukan karena ada pamrih ingin dianggap baik, maka perbuatan itu adalah suatu hal yang palsu dan munafik.

Perbuatan baik adalah perbuatan yang tidak dinilai oleh pelakunya, perbuatan yang dilakukan dengan dasar cinta kasih sehingga perbuatan itu tidak ada ujung pangkalnya, tidak ada sebab akibatnya, tidak terikat karma. Perbuatan berdasarkan cinta kasih adalah, tidak melepas atau menanam budi, tidak menimbulkan dendam, tidak ditumpuk dalam ingatan.

Sekedar cari nama

sekedar cari nama

Kecenderungan untuk mencari nama dan kehormatan serta keinginan agar dianggap sebagai seorang baik, orang pandai dan yang serba menonjol merupakan penyakit manusia, walaupun terkadang sifat itu di lakukan diluar kesadaran.

Kita sukar menghentikan perbuatan-perbuatan buruk yang sudah menjadi kebiasaan. Kebiasaan-kebiasaan buruk yang sesungguhnya menjadi cara untuk mencari atau mencapai kesenangan. Akan tetapi di samping itu, ada hasrat dalam batin kita untuk dianggap sebagai orang baik tanpa cacat. Itulah sebabnya mengapa para koruptor cenderung untuk menjadi penderma paling royal.

Bahkan orang yang dianggap paling jahat pun, di lubuk hatinya merindukan kehormatan dan nama baik. Maka terjadilah konflik dalam batin antara kenyataan dengan keinginan yang di dambakan. Jika saja pelaku kejahatan mengakui kejahatannya lahir batin, maka dunia dan kehidupan ini akan menjadi berbeda.

Kita cenderung untuk membela perbuatan kita, memolesnya agar nampak tidak kotor, bahkan kita selalu mengingkari semua perbuatan buruk kita, hanya karena ingin memenuhi hasrat hati, ingin dianggap baik dan terhormat. Maka timbullah kepura-puraan, kemunafikan. Perbuatan yang oleh umum dianggap baik bagaimanapun juga, jika hal itu dilakukan karena ada pamrih ingin dianggap baik, maka perbuatan itu adalah suatu hal yang palsu dan munafik.

Perbuatan baik adalah perbuatan yang tidak dinilai oleh pelakunya, perbuatan yang dilakukan dengan dasar cinta kasih sehingga perbuatan itu tidak ada ujung pangkalnya, tidak ada sebab akibatnya, tidak terikat karma. Perbuatan berdasarkan cinta kasih adalah, tidak melepas atau menanam budi, tidak menimbulkan dendam, tidak ditumpuk dalam ingatan.