Setelah sekian lama waktu berlalu, ku kira akan ada cerita baru yang bisa menutup cerita masa lalu. Ku kira aku akan mampu berdiri tanpa berpegang pada dahan ingatan tentang mu. Kukira aku akan mampu melangkah walau tanpa harus bertumpu pada setiap kenangan yang telah kita lalui. Ku kira aku akan mampu tersenyum tanpa teringat goresan luka yang pernah kau sayatkan dihati ku.
Ternyata, kaki ku masih terbelenggu masa lalu. Terasa berat langkahku saat kenangan bersamamu masih menjejak dijalan ku. Sehingga menutup setiap logika dan rasa yang tersakiti olehmu yang membuyarkan setiap kesedihan tentang ceritaku denganmu.
Ternyata, aku hanya menulis dalam kepalsuan yang ku rangkai dalam catatan hidupku. Catatan hidup tentang cerita cinta yang mencoba mengingkari pernah adanya kamu dalam episode hati yang pernah mencinta mu.
Ternyata, aku hanya melangkah dalam jalan yang seolah baru, padahal selalu mengarah kepada mu karena indera ku masih mengenali setiap rasa yang bernama cinta hanya atas nama mu.
Kupikir aku telah lari menjauh darimu serta bayang-bayang mu. ternyata aku masih terpaku dan bertahan dalam harapan serta masih berputar dalam pusaran rindu kepadamu. Mataku masih selalu menangkap bayang wajah mu, telingaku masih selalu terngiang suara mu, mulutku masih begitu fasih menyebut nama mu, dan hati ini masih menyimpan setiap getar rasa kepada mu.
Oh cinta, aku ingin pergi jauh darimu...
Tetapi mengapa rasa ini selalu menuju kepada mu?
Mengapa kehadiran yang lain tak juga mampu menghapus mu?
Oh cinta, aku mengharapmu bukan lagi inginku. Kaki ini ingin segera berlari, mata ini ingin segera menghapus bayang-bayang wajahmu, Telinga ini ingin segera mengaburkan suaramu. Namun mengapa hati ini selalu menuliskan rasa kepada mu.
Kini kusadari, semakin aku mencoba menghapus cerita tentangmu, semakin semu kenyataan yang kini kudapati. Akhirnya akupun mengerti, aku tak bisa lari darimu. Karena dirimu menjadi kenangan atas masa laluku. Kisah baru tetap akan kubuka walau tanpamu. namun akan selalu menjadi cerita yang akan kukenang atasmu.
Hanya dengan itu aku menjaga rasaku, agar aku mampu berdamai dengan rasa yang tak mau pergi dari hatiku. Karena hadir mu cerita hidupku menjadi berwarna. Dan karena kamulah cerita ini berjudul “Cintaku Masih Kamu”.
Ternyata, kaki ku masih terbelenggu masa lalu. Terasa berat langkahku saat kenangan bersamamu masih menjejak dijalan ku. Sehingga menutup setiap logika dan rasa yang tersakiti olehmu yang membuyarkan setiap kesedihan tentang ceritaku denganmu.
Ternyata, aku hanya menulis dalam kepalsuan yang ku rangkai dalam catatan hidupku. Catatan hidup tentang cerita cinta yang mencoba mengingkari pernah adanya kamu dalam episode hati yang pernah mencinta mu.
Ternyata, aku hanya melangkah dalam jalan yang seolah baru, padahal selalu mengarah kepada mu karena indera ku masih mengenali setiap rasa yang bernama cinta hanya atas nama mu.
Kupikir aku telah lari menjauh darimu serta bayang-bayang mu. ternyata aku masih terpaku dan bertahan dalam harapan serta masih berputar dalam pusaran rindu kepadamu. Mataku masih selalu menangkap bayang wajah mu, telingaku masih selalu terngiang suara mu, mulutku masih begitu fasih menyebut nama mu, dan hati ini masih menyimpan setiap getar rasa kepada mu.
Oh cinta, aku ingin pergi jauh darimu...
Tetapi mengapa rasa ini selalu menuju kepada mu?
Mengapa kehadiran yang lain tak juga mampu menghapus mu?
Oh cinta, aku mengharapmu bukan lagi inginku. Kaki ini ingin segera berlari, mata ini ingin segera menghapus bayang-bayang wajahmu, Telinga ini ingin segera mengaburkan suaramu. Namun mengapa hati ini selalu menuliskan rasa kepada mu.
Kini kusadari, semakin aku mencoba menghapus cerita tentangmu, semakin semu kenyataan yang kini kudapati. Akhirnya akupun mengerti, aku tak bisa lari darimu. Karena dirimu menjadi kenangan atas masa laluku. Kisah baru tetap akan kubuka walau tanpamu. namun akan selalu menjadi cerita yang akan kukenang atasmu.
Hanya dengan itu aku menjaga rasaku, agar aku mampu berdamai dengan rasa yang tak mau pergi dari hatiku. Karena hadir mu cerita hidupku menjadi berwarna. Dan karena kamulah cerita ini berjudul “Cintaku Masih Kamu”.
